Unsur 3F tersebut harus dikembangkan maksimal dan didukung oleh seluruh masyarakat kota Banjarbaru. Berikut adalah salah satu contoh dari konsep 3F tersebut:
NASI KEBULI (FOOD)
Nasi kebuli adalah hidangan nasi berbumbu yang bercitarasa gurih yang ditemukan di Indonesia. Nasi ini dimasak bersama kaldu daging kambing, susu kambing, dan minyak samin, disajikan dengan daging kambing goreng dan kadang ditaburi dengan irisan kurma atau kismis.
Nasi kebuli menunjukan pengaruh budaya Arab Timur Tengah dan India Muslim, tepatnya tradisi Arab Yaman. Nasi ini mirip dengan nasi Biryani. Di Banjarbaru Nasi Kebuli dijadikan Ikon makanan Banjarbaru yang paling sensasional, kentalnya budaya Timur Tengah di kota Banjarbaru turut memperngaruhi dalam kuliner khas kota ini.
Nasi Kebuli Banjarbaru lebih bervariasi dan menarik dikarenakan adanya tambahan irisan telur dadar, abon ikan ataupun ayam, sambal, ayam kari ataupun daging kambing. Hampir dietiap acara2 yang diadakan oleh masyarakat, keagamaan, perusahaan, hotel dan pemerintahan menghidangkan menu Nasi Kebuli.
KAIN SASIRANGAN BORDIR (FASHION)
Sasirangan adalah kain adat suku Banjar di Kalimantan Selatan, kain yang didapat dari proses pewarnaan rintang dengan menggunakan bahan perintang seperti tali, benang atau sejenisnya menurut corak-corak tertentu..
Desain/corak didapat dari teknik-teknik jahitan dan ikatan yang ditentukan oleh beberapa faktor, selain dari komposisi warna dan efek yang timbul antara lain : jenis benang/jenis bahan pengikat. Upaya untuk melindungi budaya Banjar ini, telah diakui oleh pemerintah melalui Dirjen HAKI Departemen Hukum dan HAM RI.
Khusus di Banjarbaru kain Sasirangan ini diberikan sentuhan tambahan/ciri khas tersendiri dengan tambahan bordir disetiap alur motif kain tersebut. Sasirangan Bordir kini sudah menjadi salah satu bahan fashion yang mulai go Nasional, dikarenakan sudah banyak Fashion Designer yang membuat baju2 dari bahan Sasirangan Bordir ini.
LAPANGAN MURJANI (FUN)
Lapangan Murjani bisa dikatakan sebagai alun-alunnya kota Banjarbaru. Lokasinya tepat berseberangan dengan Balaikota. Merupakan lapangan dengan multi fungsi. Kadang sebagai tempat upacara, di hari yang lain berubah menjadi arena balap Road Race, di hari yang lain lagi menjadi tempat digelarnya event berskala lokal maupun nasional seperti pameran Banjarbaru Fair, pameran Book Fair, dll.
Suasana di Murjani mulai hidup di sore hari. Karena di sore har, Lapangan Murjani akan menjadi tempat tongkrongan yang menyenangkan bagi aneka komunitas. Selain itu, Murjani juga akan menjadi tempat para anak muda mengekspresikan bakatnya, baik musik, olahraga, seni tari, dan lain-lain tanpa ada yang mengganggu, Setiap sore di sekitarnya selalu tersedia kuliner yang enak-enak, baik lesehan maupun duduk, seperti pentol bakar, gorengan, jagung bakar, roti bakar, pisang keju, dll.
Suasana pagi hari berbeda dengan malam hari. Di malam hari, kawasan ini berubah menjadi arena bermain keluarga. Odong-odong, scooter, mobil dan motor mini, serta sepeda atau sejenis becak mirip odong-odong dan berkapasitas dua atau empat orang lengkap dengan kemudi yang mirip dengan mobil, telah menanti untuk di sewa. Harga sewanya cukup terjangkau. Karenanya kalau lagi ramai harus sabar menunggu antrian.
Dan di Minggu pagi tempat ini menjadi ajang favorit bagi pencinta olahraga joging, senam pagi, dll. Setelah lelah berolahraga, jangan bingung untuk mencari sarapan. Sebab di sekeliling Lapangan ini sudah banyak penjual yang menawarkan aneka macam sarapan, seperti nasi kuning, lontong, bubur ayam, sate, soto, dll.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar